BioSig Technologies, perusahaan teknologi medis yang terdaftar di Nasdaq (NASDAQ: BSGM), baru saja mengumumkan merger dengan Streamex Exchange Corporation serta menandatangani kesepakatan pendanaan senilai $1,1 miliar untuk mempercepat strategi tokenisasi aset nyata (Real-World Asset/RWA). Kesepakatan ini mencakup penerbitan $100 juta dalam bentuk catatan konversi (convertible notes) dan fasilitas kredit ekuitas senilai $1 miliar, dengan Cantor Fitzgerald, yang juga berperan sebagai kustodian Tether, sebagai agen penempatan bersama.
Merger ini menandai langkah signifikan bagi BioSig untuk beralih dari fokus awal pada teknologi medis ke sektor keuangan terdesentralisasi, dengan memanfaatkan platform Streamex untuk tokenisasi aset seperti komoditas dan emas. Berdasarkan pernyataan resmi yang dikutip dari Wu Blockchain, kesepakatan ini didukung oleh kehadiran Cantor Fitzgerald, yang memberikan validasi institusional dan jaminan operasional yang kuat, sehingga mengurangi risiko bagi investor besar.
Analis menyebutkan bahwa struktur pendanaan ini memungkinkan BioSig untuk mengelola risiko dengan fleksibel. Catatan konversi senilai $100 juta memberikan perlindungan downside bagi investor awal, sementara fasilitas kredit ekuitas $1 miliar memungkinkan perusahaan menarik modal tambahan sesuai kebutuhan, mendukung ekspansi seiring meningkatnya permintaan. Langkah ini juga dianggap dapat menarik ekosistem Tether lebih dalam ke aliran RWA, terutama dengan potensi tokenisasi emas berbasis blockchain yang memiliki likuiditas tinggi dan kustodi yang aman.
Menurut laporan sebelumnya dari BioSpace (Mei 2025), merger ini awalnya diumumkan melalui Letter of Intent (LOI), dengan target mencatatkan Streamex di Nasdaq. Setelah merger selesai, pemegang saham Streamex diperkirakan akan menguasai sekitar 75% saham BioSig, sementara pemegang saham lama BioSig akan memiliki sisanya. Strategi ini menargetkan pasar komoditas global senilai $142 triliun, dengan tokenisasi emas sebagai langkah awal.