asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
Powered by
News

Bitcoin Tembus di Bawah $100.000 Sejak Juni 2025

User
November 5, 2025 | 08:59 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
November 5, 2025 | 08:59 WIB
Bitcoin Tembus di Bawah $100.000 Sejak Juni 2025

Harga Bitcoin (BTC) kembali terpuruk, menembus di bawah level psikologis US$100.000 untuk pertama kalinya sejak Juni 2025. Aset digital terbesar di dunia itu turun hingga 7,4% menjadi US$96.794 pada perdagangan Selasa waktu New York, menandai koreksi lebih dari 20% dari rekor tertingginya sebulan lalu dan secara teknikal masuk ke fase bear market.

Penurunan ini menghapus seluruh reli musim panas yang sempat terjadi saat Wall Street dan investor institusional ramai masuk ke pasar kripto. Koreksi tajam ini juga memperkuat persepsi bahwa struktur pasar Bitcoin masih dihantui oleh efek psikologis dari gelombang likuidasi besar-besaran di Oktober, yang mengguncang banyak posisi leverage dan mengubah perilaku trader terhadap tren turun yang sedang berlangsung.

Analis dari Ergonia, Chris Newhouse, menyebut kondisi ini sebagai refleksi dari pasar yang masih penuh ketidakpastian. “Penurunan ke level Juni menunjukkan struktur pasar yang masih berjuang menghadapi dampak likuidasi besar di Oktober,” ujarnya.

Data dari Coinglass menunjukkan total likuidasi (baik posisi long maupun short) pada Selasa hanya sekitar US$1 miliar, jauh di bawah rekor US$19 miliar yang terjadi pada 10 Oktober lalu. Namun, aktivitas perdagangan masih lesu karena banyak pelaku pasar memilih menunggu di pinggir, dengan open interest di futures Bitcoin masih jauh di bawah level sebelum crash.

Sementara itu, opsi kontrak put dengan strike price US$80.000 yang akan kedaluwarsa akhir November mencatat permintaan tertinggi di bursa derivatif milik Coinbase, Deribit, menandakan meningkatnya kebutuhan hedging di kalangan investor.

Penurunan Bitcoin juga terjadi seiring dengan reversal saham-saham teknologi besar seperti Nvidia dan Palantir, menandakan bahwa BTC kembali bergerak searah dengan sentimen pasar ekuitas global. Di sisi lain, outflow dari ETF kripto turut memperburuk tekanan jual. Baik spot Bitcoin maupun Ether ETF mencatat arus keluar selama sebulan terakhir, mencerminkan pendinginan minat investor setelah reli kuat awal tahun ini.

Meski begitu, sebagian analis menilai pelemahan ini bersifat sementara karena pasar masih dalam fase penyesuaian pasca-likuidasi besar. Namun, level US$100.000 kini menjadi titik psikologis penting yang akan menentukan arah Bitcoin dalam beberapa minggu ke depan.

Copiedbagikan