Bitmain Technologies Ltd., produsen perangkat penambangan kripto terbesar di dunia, berencana membuka fasilitas pertamanya di Amerika Serikat pada kuartal ketiga 2025, sebagai bagian dari strategi untuk mengamankan akses ke pasar AS dan merespons gelombang baru kebijakan industri dalam negeri era Trump.
Irene Gao, Chief Global Business Officer Bitmain, mengungkapkan bahwa perusahaan akan membangun kantor pusat baru dan jalur perakitan di Texas atau Florida. Produksi perdana dijadwalkan dimulai awal 2026, dengan target mempercepat pengiriman dan layanan perbaikan bagi pelanggan AS.
Langkah ini mencerminkan pergeseran geopolitik dan upaya Washington untuk memusatkan rantai pasok industri strategis, termasuk tambang kripto di dalam negeri, setara dengan sektor semikonduktor dan energi.
Meskipun biaya tenaga kerja di AS lebih tinggi, Bitmain menganggap ekspansi ini tetap menguntungkan secara komersial, terutama karena ketidakpastian tarif impor dan tekanan dari kebijakan perdagangan proteksionis Trump.
Langkah ini juga menyusul rencana Presiden Donald Trump untuk menjadikan AS sebagai pusat tambang Bitcoin global. Sejak terpilih kembali pada November 2024, Trump menggandeng putranya Eric Trump dan Donald Trump Jr. untuk mendirikan American Bitcoin Corp., bekerja sama dengan Hut 8 dan investor lainnya yang juga membeli lebih dari 31.000 mesin Bitmain. Bitmain sendiri berencana merekrut 250 karyawan lokal untuk tahap awal, dengan pelatihan di bidang manufaktur dan pemeliharaan perangkat.
Sebelumnya, bisnis Bitmain di AS mengalami hambatan akibat meningkatnya pengawasan bea cukai serta pemblokiran afiliasi AI-nya oleh Departemen Perdagangan AS karena tuduhan kedekatan dengan Beijing. Kini, dengan relokasi ke AS, Bitmain ingin tetap mempertahankan dominasi globalnya di tengah persaingan dari produsen lokal seperti Block Inc. milik Jack Dorsey dan Auradine yang didukung MARA Holdings.