asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
ASTERUSDT1.222+0.026 ( +2.17% )
BTCUSDT109,148.0+2167.43 ( +2.03% )
ETHUSDT3,987.34+96.23 ( +2.47% )
HYPEUSDT38.11+1.95 ( +5.39% )
PENGUUSDT0.022493+0.001119 ( +5.24% )
SOLUSDT189.02+2.96 ( +1.59% )
SPONUSDT0.054013+0.007702 ( +16.63% )
XPLUSDT0.4238+0.0105 ( +2.54% )
XRPUSDT2.401+0.0321 ( +1.36% )
Powered by
Breaking News

China Beri Sanksi pada Anak Usaha Hanwha Ocean di AS, Saham Turun Lebih dari 3%

User
October 14, 2025 | 12:28 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
October 14, 2025 | 12:28 WIB
China Beri Sanksi pada Anak Usaha Hanwha Ocean di AS, Saham Turun Lebih dari 3%

Pemerintah Tiongkok resmi memberlakukan pembatasan terhadap lima anak usaha Hanwha Ocean yang berbasis di Amerika Serikat, sebagai respons atas penyelidikan yang dilakukan Washington terhadap industri maritim, logistik, dan perkapalan asal Tiongkok. Langkah ini diumumkan langsung oleh Kementerian Perdagangan Tiongkok pada Senin (14/10).

Lima perusahaan yang dikenai pembatasan tersebut meliputi Hanwha Shipping LLC, Hanwha Philly Shipyard Inc., Hanwha Ocean USA International LLC, Hanwha Shipping Holdings LLC, dan HS USA Holdings Corp.

Kebijakan ini mulai berlaku efektif 14 Oktober 2025, dan menjadi bagian dari rangkaian tindakan balasan Beijing terhadap investigasi yang dilakukan oleh pemerintah AS terhadap sektor-sektor strategis Tiongkok.

Menurut laporan Bloomberg, keputusan ini langsung berdampak pada pasar saham Korea Selatan. Saham Hanwha Ocean tercatat turun lebih dari 3% di bursa Korea, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap potensi eskalasi ketegangan ekonomi antara Beijing dan Washington.

Hanwha Ocean, yang merupakan bagian dari konglomerat besar asal Korea Selatan Hanwha Group, dikenal sebagai salah satu pemain utama dalam industri perkapalan global. Perusahaan ini terlibat dalam pembangunan kapal niaga, kapal militer, serta proyek-proyek energi laut.

Langkah Tiongkok ini semakin memperuncing rivalitas dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia, yang sebelumnya telah saling menjatuhkan sanksi di sektor semikonduktor, energi, hingga pertahanan.

Copiedbagikan