Robinhood Markets Inc. kembali jadi sorotan setelah sahamnya melonjak empat kali lipat sepanjang tahun ini, menjadikannya saham dengan performa terbaik di indeks S&P 500. Lonjakan tajam tersebut ikut mengantarkan dua pendirinya, Vlad Tenev (38) dan Baiju Bhatt (40), masuk ke dalam daftar Bloomberg Billionaires Index dengan kekayaan masing-masing mencapai USD 7,5 miliar dan USD 8,8 miliar.
Kebangkitan Robinhood terjadi seiring kebijakan deregulasi keuangan di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump serta meningkatnya aktivitas perdagangan saham dan aset kripto. Perusahaan yang terkenal karena mempopulerkan perdagangan saham tanpa biaya ini mencatat kenaikan pendapatan bersih sebesar 45% pada kuartal II 2025 dibandingkan tahun sebelumnya, dengan lonjakan 98% pada pendapatan kripto.
Robinhood juga terus berekspansi ke berbagai pasar baru. Pada Juni lalu, perusahaan mendapat perhatian dari regulator Eropa setelah mulai menawarkan layanan ekuitas yang ditokenisasi. Selain itu, Robinhood tengah menjajaki ekspansi produk prediction market ke luar Amerika Serikat. CEO Vlad Tenev menyebut ambisinya untuk membawa investor ritel ke pasar privat, yang menurutnya masih terlalu eksklusif.
Kedua pendiri Robinhood masing-masing masih memiliki sekitar 6% saham dan mengendalikan dewan direksi melalui kelas saham super-voting. Baiju Bhatt mundur dari posisi eksekutif pada 2024, namun tetap menjadi anggota dewan. Ia kini memimpin startup baru bernama Aetherflux yang mengembangkan teknologi pengiriman energi surya dari luar angkasa ke Bumi.
Sementara itu, Robinhood kini berada di tengah euforia baru investasi spekulatif — mulai dari saham meme hingga kripto — menandai babak baru kebangkitan platform yang sempat terguncang akibat kontroversi pada masa lalu.