Raksasa perbankan global, JPMorgan, baru-baru ini merilis prediksi yang cukup mengejutkan terkait masa depan stablecoin, mata uang kripto yang nilainya dipatok pada aset stabil seperti dolar AS. Dalam laporan terbaru yang dipublikasikan pada 4 Juli 2025, JPMorgan memperkirakan bahwa pasar stablecoin hanya akan mencapai nilai $500 miliar pada tahun 2028. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan proyeksi optimistis sebelumnya yang mencapai hingga $1 triliun hingga $2 triliun.
Menurut postingan di X oleh Cointelegraph, JPMorgan mengindikasikan bahwa pertumbuhan stablecoin terhambat oleh adopsi pembayaran yang minim. Meskipun stablecoin telah mendapatkan popularitas di kalangan komunitas kripto, penggunaannya untuk transaksi sehari-hari masih terbatas, sehingga memperlambat ekspansinya.
Stablecoin telah menjadi pilar penting dalam ekosistem keuangan digital, terutama di negara-negara dengan inflasi tinggi seperti Zimbabwe dan Nigeria, di mana mereka digunakan sebagai alat pembayaran dan penyimpan nilai. Namun, JPMorgan tampaknya percaya bahwa tanpa adopsi yang lebih luas di sektor pembayaran tradisional, pertumbuhan stablecoin akan tetap terbatas pada lingkaran kripto.
Perbedaan pendapat juga muncul dari institusi lain. Standard Chartered, misalnya, memperkirakan pasar stablecoin bisa mencapai $2 triliun pada 2028 jika regulasi yang jelas, seperti Undang-Undang Genius di AS, diterapkan. Sebaliknya, JPMorgan tampak lebih berhati-hati, mencerminkan pandangan konservatif dari sebuah bank besar yang mungkin melihat stablecoin sebagai ancaman terhadap model bisnis tradisional.