📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
Powered by
News

Mastercard Anggap Kripto Sebagai Teknologi Pembayaran, Bukan Revolusi Finansial

User
September 2, 2025 | 16:35 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
September 2, 2025 | 16:35 WIB
Mastercard Anggap Kripto Sebagai Teknologi Pembayaran, Bukan Revolusi Finansial

Mastercard, salah satu raksasa pembayaran global, menyatakan bahwa mereka memandang cryptocurrency sebagai teknologi pembayaran potensial, bukan sebagai revolusi finansial yang mengguncang paradigma. Pernyataan ini disampaikan oleh Christian Rau, Kepala Divisi Kripto untuk Eropa di Mastercard. Menurut Rau, strategi Mastercard berfokus pada pengembangan pembayaran yang "aman dan patuh" terhadap regulasi. Ia menyoroti potensi stablecoin—kripto yang nilai tukarnya diikat pada aset stabil seperti dolar AS—untuk meningkatkan efisiensi penyelesaian transaksi lintas batas. 

Namun, Rau menegaskan bahwa stablecoin tidak dapat sepenuhnya menggantikan perlindungan tradisional yang ditawarkan oleh sistem keuangan konvensional. "Stablecoin bisa menjadi alat yang berguna untuk mempercepat transaksi lintas batas, tetapi kami tetap berkomitmen pada kepatuhan dan keamanan," ujar Rau, seperti dikutip dalam laporan tersebut. Ia juga menambahkan bahwa Mastercard saat ini tidak memiliki rencana publik untuk mengembangkan blockchain miliknya sendiri, meskipun opsi tersebut tidak sepenuhnya ditutup di masa depan. 

Pernyataan ini mencerminkan pendekatan Mastercard yang hati-hati terhadap dunia kripto, yang berbeda dari beberapa perusahaan fintech yang lebih agresif dalam mengadopsi teknologi ini. Sejumlah pengguna di platform X menanggapi pernyataan Rau dengan beragam opini. Ada yang menganggap pendekatan ini sebagai langkah "konservatif" atau bahkan "terlambat," sementara yang lain memuji fokus pada kepatuhan dan infrastruktur pembayaran. 

Mastercard diketahui telah meluncurkan program seperti Start Path, yang mendukung startup berbasis blockchain dan aset digital, serta mendukung penerbitan kartu kripto melalui mitra keuangan di berbagai negara, dengan tetap mematuhi regulasi lokal. Langkah ini menunjukkan bahwa perusahaan tengah menjajaki peran kripto dalam ekosistem pembayaran global, meskipun dengan pendekatan yang terukur. 

Para analis memperhatikan bahwa fokus Mastercard pada stablecoin dapat mengurangi gesekan dalam transaksi lintas batas, terutama jika didukung oleh transparansi on-chain dan kerja sama dengan mitra yang diatur ketat. Namun, tantangan seperti regulasi jurisdiksi dan volume transaksi yang cukup untuk mengubah paradigma tetap menjadi faktor penentu. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi tambahan dari Mastercard terkait rencana jangka panjang mereka di sektor kripto.

Copiedbagikan