

.png)
.png)

Michael Saylor, Executive Chairman Strategy Inc., menyatakan bahwa perusahaannya tetap berada dalam posisi aman meski harga Bitcoin mengalami penurunan ekstrem. Dalam wawancara bersama CNBC, Saylor menegaskan bahwa perusahaan mampu “bertahan menghadapi penurunan 80 hingga 90 persen dan tetap beroperasi.”
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya volatilitas pasar kripto dan kekhawatiran investor terkait tekanan harga yang terus berlanjut. Strategy, yang memegang salah satu cadangan Bitcoin korporasi terbesar di dunia, telah menjadikan BTC sebagai aset inti dalam model bisnisnya selama lebih dari empat tahun terakhir.
Saylor menjelaskan bahwa ketahanan perusahaan bertumpu pada struktur pendanaan yang ia sebut mirip “bank yang cerdas,” yakni melalui penerbitan saham preferen tanpa tanggal jatuh tempo. Saham preferen tersebut tidak memiliki kupon bunga tetap dan dividennya hanya dibayarkan jika disetujui dewan direksi, sehingga tidak menimbulkan risiko gagal bayar. Model ini memungkinkan Strategy memperbesar potensi imbal hasil bagi pemegang saham biasa tanpa tertekan kewajiban pembayaran berkala.
Meski saham Strategy dan harga Bitcoin tengah menghadapi tekanan pasar, Saylor menegaskan bahwa fokus perusahaan tetap pada akumulasi jangka panjang. Ia menyebut bahwa volatilitas ekstrem adalah bagian tak terpisahkan dari siklus Bitcoin, dan perusahaan telah merancang struktur keuangan yang dapat menyerap guncangan harga jangka pendek.
Pernyataan Saylor menjadi sinyal bahwa Strategy tidak akan mengubah arah strategisnya, dan terus mempertahankan agresivitas akumulasi Bitcoin meskipun kondisi pasar memburuk.