Nativo Resources, perusahaan pertambangan emas yang diperdagangkan secara publik dan berbasis di London (LON:NTVO), baru saja mengumumkan rencana untuk membeli Bitcoin sebagai bagian dari cadangan mereka.
Nativo Resources, yang sedang mempersiapkan restart operasi penambangan emas di Tesoro Gold Concession di Peru, telah mengadopsi Digital Asset Treasury Policy. Kebijakan ini memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan sebagian arus kas bebas dan hasil penggalangan dana masa depan untuk pembelian Bitcoin sebagai aset cadangan jangka panjang, dengan catatan memenuhi kebutuhan modal kerja. Christian Yates, Executive Chair Nativo, menyatakan bahwa eksposur terhadap emas dan Bitcoin akan "mengamankan masa depan treasury perusahaan" di tengah lanskap keuangan yang terus berkembang.
Langkah ini mencerminkan tren di kalangan perusahaan pertambangan emas untuk mendiversifikasi portofolio mereka dengan aset digital, menganggap Bitcoin sebagai "emas digital" yang memiliki pasokan tetap dan sifat desentralisasi. Keputusan ini juga didorong oleh kekhawatiran terhadap depresiasi mata uang fiat, utang global yang meningkat, dan inflasi, di mana emas dan Bitcoin dipandang sebagai lindung nilai yang saling melengkapi.
Langkah Nativo Resources dapat menjadi katalis bagi perusahaan pertambangan lain untuk mengadopsi Bitcoin, memperkuat posisi aset ini sebagai cadangan strategis di sektor tradisional.