


​Keluarga kerajaan Malaysia membuat langkah signifikan dalam adopsi teknologi finansial di kawasan Asia-Pasifik. Putra sulung Raja Malaysia, Tunku Ismail Ibrahim, secara resmi meluncurkan stablecoin baru bernama RMJDT yang nilainya dipatok langsung pada mata uang Ringgit Malaysia. Proyek stablecoin ini dirancang untuk mempermudah perdagangan lintas negara dan menarik lebih banyak investasi asing ke wilayah Malaysia.
​Diterbitkan melalui perusahaan telekomunikasi miliknya, Bullish Aim Sdn, RMJDT hadir dengan pasokan awal sebanyak 500 juta token atau setara dengan 121,5 juta dolar AS. Untuk menjamin kestabilan nilainya, token ini didukung penuh oleh cadangan deposito tunai Ringgit serta obligasi pemerintah daerah jangka pendek.
​Dalam pernyataan resminya, Ismail Ibrahim menegaskan bahwa peluncuran ini merupakan kebutuhan strategis untuk mendukung stabilitas operasional dan memperdalam integrasi dengan blockchain nasional, Zetrix.
​"Kami memandang RMJDT sebagai cara yang lebih cepat, lebih aman, dan lebih efisien untuk bertransaksi," ungkap Ibrahim.
​Langkah ini dilakukan di tengah tren adopsi stablecoin yang masif di Asia-Pasifik, di mana 56% institusi di kawasan ini dilaporkan sudah menggunakan aset serupa untuk keperluan pembayaran dan treasury.