×
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
BTCUSDT117,886.0-708.01 ( -0.6% )
DOGEUSDT0.24431+0.0307 ( +14.37% )
ETHUSDT3,581.58+157.11 ( +4.59% )
HYPEUSDT45.13-1.64 ( -3.51% )
PENGUUSDT0.0293-0.002033 ( -6.49% )
PEPEUSDT0.00001348-0.00000018 ( -1.32% )
PUMPUSDT0.00448-0.000842 ( -15.82% )
SOLUSDT178.24+3.57 ( +2.04% )
XRPUSDT3.4518+0.2049 ( +6.31% )
Powered by
Web3

Robinhood Rilis Token OpenAI, Dibantah Elon Musk

July 3, 2025 | 09:58 WIB
Copiedbagikan
Robinhood Rilis Token OpenAI, Dibantah Elon Musk

Sebuah kontroversi muncul di dunia teknologi dan keuangan setelah Robinhood EU meluncurkan produk baru berupa "tokenized shares" yang mencakup aset yang diklaim mewakili saham perusahaan swasta seperti OpenAI. Namun, OpenAI secara tegas menyatakan bahwa token tersebut bukan ekuitas resmi perusahaan dan diluncurkan tanpa persetujuan atau keterlibatan mereka. Elon Musk, figur terkenal di industri teknologi, juga ikut berkomentar dengan nada kritis, menyebut "ekuitas" tersebut sebagai palsu.

Menurut postingan Wu Blockchain di platform X, OpenAI menegaskan bahwa token yang disebut-sebut sebagai "OpenAI tokens" tidak memiliki hubungan resmi dengan perusahaan. Musk, yang pernah menjadi salah satu pendiri OpenAI sebelum keluar pada 2018, menambahkan komentar singkat: “Your ‘equity’ is fake,” menunjukkan skeptisisme terhadap inisiatif ini. Token tersebut merupakan bagian dari produk baru Robinhood EU, yang memungkinkan investor ritel mendapatkan eksposur terhadap aset swasta melalui tokenisasi.

Vlad Tenev, CEO Robinhood, dalam tanggapan lanjutan di X, menjelaskan bahwa meskipun token tersebut bukan ekuitas secara teknis, produk ini dirancang untuk memberikan akses investor ritel terhadap aset swasta. Ia menyebut langkah ini sebagai "langkah awal" dalam mengintegrasikan teknologi blockchain ke dalam pasar keuangan. Robinhood EU bahkan menawarkan bonus 5 euro senilai token OpenAI dan SpaceX bagi pengguna yang mendaftar sebelum 7 Juli 2025, sebagai bagian dari peluncuran di Eropa.

Analis memperingatkan bahwa token ini lebih mirip aset sintetis yang hanya melacak pergerakan harga OpenAI, tanpa memberikan hak kepemilikan, voting, atau dividen. Risiko seperti likuiditas rendah dan ketidakpastian regulasi menjadi perhatian utama, terutama jika Robinhood atau mitranya mengalami masalah operasional.

Hubungan Musk dengan OpenAI memiliki latar belakang yang kompleks. Menurut situs resmi OpenAI, Musk sempat terlibat dalam pendirian organisasi ini pada 2015 dengan komitmen pendanaan awal sebesar 1 miliar dolar AS. Namun, pada 2017, ia menarik dukungan setelah terjadi perbedaan visi, termasuk keinginannya untuk mengendalikan mayoritas ekuitas dan menjadi CEO. Peristiwa ini mungkin menjadi faktor di balik komentar tajamnya terhadap token tersebut.

Hingga saat ini, Robinhood EU melanjutkan ekspansi produk tokenisasi ini, sementara OpenAI dan Musk tampaknya menjaga jarak dari inisiatif tersebut. Investor diimbau untuk melakukan riset mendalam sebelum terlibat, mengingat risiko yang melekat pada produk keuangan berbasis blockchain ini.

 

Recommended for You