×
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
BTCUSDT123,706.0+3571.6 ( +2.97% )
ETHUSDT4,743.81+137.95 ( +3.0% )
FARTCOINUSDT1.1232+0.053 ( +4.95% )
HYPEUSDT47.65+2.79 ( +6.22% )
KASUSDT0.0995+0.00203 ( +2.08% )
PENGUUSDT0.037607+0.000232 ( +0.62% )
PEPEUSDT0.0000123+0.00000009 ( +0.74% )
SOLUSDT201.97+10.26 ( +5.35% )
XRPUSDT3.2797+0.0195 ( +0.6% )
Powered by
News

Tarif Trump Berlaku 1 Agustus, Ini Daftar Negara Yang Terdampak

July 7, 2025 | 08:59 WIB
Copiedbagikan
Tarif Trump Berlaku 1 Agustus, Ini Daftar Negara Yang Terdampak

Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi mengumumkan bahwa beberapa kesepakatan perdagangan baru telah tercapai dan tarif terhadap sejumlah negara akan ditingkatkan, dengan implementasi dijadwalkan pada 1 Agustus 2025.

Tarif yang dimaksud akan diterapkan pada negara-negara yang belum menyelesaikan negosiasi perdagangan dengan AS, dengan tingkat tarif yang akan kembali ke level yang ditetapkan pada 2 April 2025, seperti dikonfirmasi oleh Menteri Keuangan AS Howard Lutnick. Awalnya, tenggat waktu tarif dijadwalkan pada 9 Juli 2025, namun Trump memperpanjangnya hingga 1 Agustus 2025 untuk memberikan waktu tambahan bagi negosiasi. Pada 5 Juli 2025, Trump menyatakan bahwa surat pemberitahuan telah ditandatangani untuk sekitar 12 negara, yang akan dikirim pada hari Senin, 7 Juli 2025.

Berdasarkan data terbaru dari laporan Reuters dan BBC, negara-negara yang kemungkinan terdampak oleh peningkatan tarif termasuk:  
- Uni Eropa (UE) : Diancam tarif 20%, dengan fokus pada produk utama seperti mobil dan barang mewah, karena negosiasi yang stagnan.  
- India : Berpotensi menghadapi tarif 26%, terutama pada tekstil dan farmasi, setelah negosiasi gagal mencapai kesepakatan.  
- Jepang : Dikenakan tarif 24% pada kendaraan dan elektronik, karena belum ada kemajuan signifikan dalam pembicaraan.  
- Thailand : Terancam tarif 36%, terutama pada produk pertanian dan manufaktur ringan.  
- Madagaskar dan Lesotho : Menghadapi tarif tertinggi masing-masing 47% dan 50%, karena volume perdagangan kecil dan minimnya negosiasi.  

Sebanyak 100 negara lainnya, termasuk Kanada dan Meksiko, awalnya menghadapi tarif 10% yang dapat naik jika tidak ada kesepakatan sebelum 1 Agustus 2025. Hingga saat ini, hanya Inggris dan Vietnam yang berhasil mengamankan kesepakatan. Inggris mempertahankan tarif 10% dengan preferensi khusus untuk sektor otomotif dan mesin pesawat, sementara Vietnam setuju pada tarif 20% untuk barang-barangnya, turun dari ancaman 46% sebelumnya.

Pemerintah AS diharapkan segera mengklarifikasi daftar lengkap negara yang terdampak dan tingkat tarif yang akan diterapkan, yang dapat mencapai hingga 70% berdasarkan pernyataan Trump pada 5 Juli 2025.