asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
ASTERUSDT0.913-0.079 ( -7.96% )
BTCUSDT103,817.0-3416.46 ( -3.19% )
DASHUSDT140.17+58.02 ( +70.63% )
DCRUSDT51.52+30.35 ( +143.36% )
ETHUSDT3,491.84-212.2 ( -5.73% )
HYPEUSDT37.42-3.01 ( -7.45% )
JELLYJELLYUSDT0.19083+0.097 ( +103.44% )
SOLUSDT160.52-14.49 ( -8.28% )
XRPUSDT2.2658-0.1352 ( -5.63% )
Powered by
News

The Fed Siap Hentikan Pengetatan Neraca di Tengah Pelemahan Pasar Tenaga Kerja

User
October 15, 2025 | 08:27 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
October 15, 2025 | 08:27 WIB
The Fed Siap Hentikan Pengetatan Neraca di Tengah Pelemahan Pasar Tenaga Kerja

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan bahwa bank sentral Amerika Serikat kemungkinan akan menghentikan proses penyusutan neraca (balance sheet runoff) dalam beberapa bulan mendatang. Sinyal ini datang di tengah melemahnya prospek pasar tenaga kerja dan meningkatnya ekspektasi investor terhadap pemangkasan suku bunga lanjutan bulan ini.

Dalam pidatonya di hadapan National Association for Business Economics di Philadelphia, Powell menyebutkan bahwa The Fed akan menghentikan pengurangan aset ketika cadangan perbankan berada “sedikit di atas level yang konsisten dengan kondisi cadangan yang memadai.” Ia menambahkan bahwa pihaknya terus memantau berbagai indikator untuk menentukan waktu yang tepat bagi langkah tersebut.

Sejak 2022, The Fed telah menjalankan kebijakan quantitative tightening untuk memangkas triliunan dolar aset yang sebelumnya dibeli guna menstimulasi ekonomi saat pandemi. Namun, tekanan likuiditas di pasar uang AS dalam beberapa bulan terakhir menandakan bahwa bank sentral mulai mendekati batas aman untuk menghentikan pengetatan.

Powell mengakui adanya tanda-tanda pengetatan likuiditas yang berkelanjutan. Ia menekankan bahwa langkah kebijakan akan dilakukan secara hati-hati untuk menghindari gejolak pasar seperti yang terjadi pada krisis “taper tantrum” tahun 2019.

Sementara itu, perdebatan internal di The Fed masih berlangsung mengenai seberapa jauh cadangan perbankan bisa dikurangi tanpa memicu volatilitas. Beberapa pejabat, seperti Wakil Ketua Michelle Bowman, mendorong agar neraca The Fed dibuat sekecil mungkin, sementara Gubernur Christopher Waller menilai cadangan optimal berada di kisaran US$2,7 triliun.

Powell juga menegaskan efektivitas kebijakan pembayaran bunga atas cadangan bank komersial di The Fed (interest on reserves) sebagai alat utama untuk mengatur suku bunga jangka pendek. Ia memperingatkan bahwa tanpa mekanisme tersebut, The Fed akan kehilangan kendali atas kebijakan moneter.

Dari sisi ekonomi, Powell menyebutkan bahwa inflasi dan ketenagakerjaan belum banyak berubah sejak pertemuan terakhir pada September lalu. Namun, ia menyoroti meningkatnya risiko pelemahan di pasar tenaga kerja. Pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan lalu disebut sebagai langkah preventif untuk menjaga stabilitas lapangan kerja.

Beberapa pejabat The Fed, seperti Waller dan anggota baru Stephen Miran, mendukung adanya pemangkasan lanjutan tahun ini, meski dengan pendekatan yang tidak agresif. Namun, sebagian lainnya masih berhati-hati mengingat tekanan harga yang mungkin timbul akibat kebijakan tarif Presiden Donald Trump.

Rapat kebijakan The Fed berikutnya dijadwalkan pada 28–29 Oktober mendatang, dengan fokus pada keseimbangan antara stabilitas inflasi dan perlindungan terhadap lapangan kerja.

Copiedbagikan