

.png)
.png)

Administrator yang ditunjuk untuk mengawasi pembubaran Terraform Labs secara resmi menggugat perusahaan perdagangan frekuensi tinggi Jump Trading, menuduh pihak tersebut mendapat keuntungan secara tidak sah dan turut berkontribusi terhadap runtuhnya kerajaan kripto yang dipimpin Do Kwon.
Dalam berkas pengadilan yang diajukan, tuntutan menuntut kompensasi $4 miliar dari Jump Trading serta eksekutif kunci termasuk co-founder William DiSomma dan mantan kepala divisi kripto Kanav Kariya. Gugatan tersebut mengklaim bahwa aktivitas perdagangan dan strategi yang dilakukan oleh Jump membantu mempercepat keruntuhan nilai aset dan menguras likuiditas, sehingga merugikan investor serta kreditor Terraform Labs.
Kasus ini menarik perhatian industri kripto karena melibatkan salah satu nama besar di dunia perdagangan algoritma serta efek lanjutan dari salah satu kegagalan paling spektakuler di sejarah kripto. Pembubaran Terraform Labs sendiri terjadi setelah serangkaian kerugian dan kontroversi yang memuncak pada runtuhnya token algoritmik dan implikasi sistemiknya bagi pasar.
Tuntutan hukum ini kini menjadi sorotan karena berpotensi menetapkan preseden baru dalam pertanggungjawaban pasar dan peran pihak ketiga dalam dinamika kejatuhan perusahaan blockchain.